Nyeri sendi yang datang tiba-tiba memang membuat siapa pun panik. Apalagi jika disertai pembengkakan, kemerahan, dan keterbatasan gerak.
Tak sedikit orang yang menyimpulkan bahwa itu adalah asam urat atau rematik, bahkan sering menganggap keduanya sama.
Padahal, meskipun sama-sama menyerang sendi, asam urat dan rematik adalah dua kondisi yang berbeda – dari penyebab, gejala, hingga penanganannya.
Mengetahui perbedaan antara keduanya sangat penting agar tidak salah diagnosis atau salah penanganan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini perbedaan gejala asam urat dan rematik, penyebabnya, serta kapan Anda harus segera ke dokter.
Apa Itu Asam Urat?
Asam urat (gout) adalah bentuk peradangan sendi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi.
Kristal ini terbentuk ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi dan tidak dibuang secara efisien oleh ginjal.
Asam urat umumnya menyerang laki-laki usia 30 tahun ke atas, dan bisa memburuk akibat konsumsi makanan tinggi purin seperti jeroan, makanan laut, dan alkohol.
Gejala khas asam urat:
- Nyeri yang sangat hebat secara tiba-tiba, sering muncul malam hari atau dini hari
- Biasanya hanya menyerang satu sendi, terutama jempol kaki
- Sendi tampak merah, bengkak, dan hangat
- Nyeri bisa berlangsung selama beberapa hari hingga minggu
- Sering kambuh jika tidak ditangani
Apa Itu Rematik?
Rematik adalah istilah umum untuk menggambarkan berbagai gangguan pada sendi, otot, dan jaringan ikat.
Salah satu bentuk rematik yang paling umum adalah Rheumatoid Arthritis (RA) – penyakit autoimun di mana sistem imun menyerang jaringan sendi.
Berbeda dari asam urat, rematik cenderung berkembang secara perlahan dan kronis, serta lebih sering terjadi pada wanita, khususnya usia 40–60 tahun.
Gejala khas rematik:
- Nyeri sendi simetris (misalnya kedua pergelangan tangan terasa sakit bersamaan)
- Kekakuan sendi, terutama di pagi hari lebih dari 30 menit
- Pembengkakan sendi secara bertahap
- Kelelahan, demam ringan, dan penurunan berat badan
- Kerusakan sendi bisa terjadi jika tidak ditangani
Tabel Perbandingan Asam Urat vs Rematik
Faktor | Asam Urat | Rematik (RA) |
---|---|---|
Penyebab | Penumpukan kristal asam urat | Gangguan autoimun |
Sendi yang Diserang | Biasanya satu sendi (jempol kaki paling sering) | Banyak sendi, sering simetris |
Usia dan Jenis Kelamin | Pria usia 30+ lebih rentan | Wanita usia 40–60 lebih rentan |
Onset Gejala | Tiba-tiba dan akut | Perlahan dan kronis |
Waktu Muncul | Sering malam hari | Kekakuan terasa di pagi hari |
Pembengkakan | Merah, panas, bengkak hebat | Bengkak ringan hingga sedang, tidak selalu merah |
Gejala Tambahan | Nyeri luar biasa | Kelelahan, demam ringan, penurunan berat badan |
Pola Kambuh | Episodik, bisa sembuh lalu kambuh | Terus-menerus bila tidak diobati |
Kapan Harus ke Dokter?
Jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter jika Anda mengalami:
- Nyeri sendi hebat mendadak, terutama jika disertai pembengkakan dan kemerahan
- Sendi terasa kaku dan sulit digerakkan di pagi hari
- Demam dan rasa lelah yang terus-menerus
- Sendi mulai berubah bentuk atau terasa tidak stabil
- Nyeri sendi tidak membaik dalam beberapa hari atau semakin parah
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah (untuk mengetahui kadar asam urat atau antibodi rheumatoid), hingga rontgen atau USG untuk melihat kondisi sendi lebih lanjut.
Penanganan dan Gaya Hidup untuk Mengontrol Gejala
Penanganan Asam Urat:
- Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS)
- Kolkisin atau allopurinol untuk menurunkan kadar asam urat
- Hindari makanan tinggi purin (jeroan, daging merah, alkohol)
- Perbanyak minum air putih
- Menjaga berat badan ideal
Penanganan Rematik:
- Obat imunosupresan (misalnya methotrexate)
- Obat antiinflamasi dan steroid (bila perlu)
- Fisioterapi dan latihan fisik ringan
- Diet antiinflamasi (buah-buahan, sayur, omega-3)
- Istirahat cukup dan kelola stres
Tips Gaya Hidup Sehat untuk Kesehatan Sendi
- Rutin berolahraga: Pilih latihan low-impact seperti yoga, berenang, atau jalan kaki.
- Pola makan seimbang: Hindari makanan olahan dan tinggi gula.
- Cukup tidur: Regenerasi sendi dan sistem imun terjadi saat Anda tidur.
- Jangan abaikan gejala awal: Tindakan dini bisa mencegah kerusakan sendi permanen.
- Rutin cek kesehatan, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan gangguan sendi.
Kenali Gejalanya, Tangani dengan Tepat
Meski sering disalahartikan sebagai penyakit yang sama, asam urat dan rematik memiliki perbedaan mendasar dalam penyebab dan gejalanya.
Asam urat ditandai oleh nyeri mendadak dan tajam akibat kristal asam urat, sementara rematik cenderung berkembang perlahan sebagai gangguan autoimun yang menyerang banyak sendi secara simetris.
Memahami perbedaan ini sangat penting agar Anda bisa mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang sesuai sejak dini.
Jangan anggap remeh nyeri sendi yang datang berkepanjangan atau berulang!
Sudah merasakan nyeri sendi yang mengganggu aktivitas Anda? Jangan tunda – konsultasikan segera dengan dokter agar bisa ditangani sebelum terlambat.