Sudah rutin cuci muka, pakai skincare mahal, dan rajin eksfoliasi, tapi jerawat tetap muncul di tempat yang sama? Bisa jadi, masalahnya bukan cuma dari luar, tapi juga dari apa yang kamu makan setiap hari.
Beberapa makanan yang kita konsumsi ternyata dapat memicu jerawat atau memperparah breakout, terutama pada orang yang kulitnya sensitif atau rentan berjerawat.
Bukan berarti kamu harus menghindari semua makanan enak, tapi penting untuk tahu mana yang perlu dibatasi.
Yuk, kita bahas 7 makanan pemicu jerawat yang harus kamu waspadai, lengkap dengan alasan ilmiahnya dan tips alternatif yang lebih ramah kulit!
1. Produk Susu dan Olahannya
Susu, keju, yogurt, dan es krim memang lezat, tapi bagi sebagian orang, produk berbasis susu sapi bisa memicu munculnya jerawat.
Mengapa bisa memicu jerawat?
- Susu sapi mengandung hormon pertumbuhan (IGF-1) yang bisa mengganggu keseimbangan hormon tubuh manusia
- Memicu produksi sebum (minyak) berlebih di kulit
- Bisa menimbulkan peradangan pada kulit sensitif
Alternatif:
- Susu almond, oat, atau kedelai tanpa tambahan gula
- Yogurt plant-based dengan probiotik aktif
2. Gula Berlebih (Refined Sugar)
Kue, permen, boba, hingga sereal manis mengandung gula rafinasi tinggi yang bisa menyebabkan lonjakan kadar insulin.
Dampaknya bagi kulit:
- Insulin tinggi → meningkatkan hormon androgen → kulit lebih berminyak
- Memicu peradangan internal → jerawat lebih meradang
- Gula juga merusak kolagen → mempercepat penuaan
Alternatif:
- Gunakan pemanis alami seperti stevia, madu mentah, atau kurma
- Konsumsi buah utuh sebagai sumber manis alami
3. Makanan Cepat Saji (Fast Food)
Makanan seperti ayam goreng, burger, kentang goreng, dan pizza sangat tinggi lemak jenuh, kalori, dan sodium. Kombinasi ini bukan hanya buruk untuk tubuh, tapi juga untuk kulit.
Mengapa bisa memperparah jerawat?
- Meningkatkan resistensi insulin dan kadar gula darah
- Memicu peradangan sistemik dan stres oksidatif
- Lemak jenuh bisa menyumbat pori-pori dari dalam
Alternatif:
- Masak makanan sendiri dengan metode panggang atau kukus
- Konsumsi lemak sehat dari alpukat, kacang-kacangan, dan ikan
4. Cokelat (Terutama Cokelat Susu)
Meski masih jadi perdebatan ilmiah, banyak laporan dan studi observasi menunjukkan bahwa cokelat – khususnya cokelat susu – dapat memperburuk jerawat.
Apa pemicunya?
- Kandungan gula + susu dalam cokelat susu jadi kombinasi yang buruk untuk kulit
- Potensi memicu peradangan dan peningkatan minyak wajah
- Beberapa orang juga alergi ringan terhadap kandungan tertentu dalam kakao
Alternatif:
- Pilih dark chocolate (min. 70%) dengan kadar gula rendah
- Konsumsi dalam jumlah kecil, tidak berlebihan
5. Gorengan dan Makanan Berminyak
Makanan seperti tahu goreng, bakwan, ayam crispy, dan keripik sangat menggoda, tapi minyak goreng (terutama yang dipakai berulang) bisa memburuk kondisi kulit.
Efeknya terhadap kulit:
- Menambah lemak jenuh dan trans fat dalam tubuh
- Mengganggu metabolisme lemak → kulit jadi lebih berminyak
- Meningkatkan risiko pori-pori tersumbat dari dalam
Alternatif:
- Gunakan air fryer atau oven
- Ganti minyak sawit dengan minyak zaitun atau minyak kelapa murni
6. Karbohidrat Olahan (Refined Carbs)
Roti putih, mie instan, pasta, dan nasi putih termasuk karbohidrat olahan yang punya indeks glikemik tinggi. Artinya, mereka cepat menaikkan gula darah.
Mengapa berbahaya untuk kulit?
- Lonjakan gula darah → lonjakan insulin
- Insulin memicu kelenjar minyak memproduksi lebih banyak sebum
- Membuat kulit lebih rentan terhadap jerawat hormonal
Alternatif:
- Konsumsi karbohidrat kompleks seperti beras merah, quinoa, dan oats
- Sertakan serat (sayuran hijau) di setiap makan untuk menurunkan indeks glikemik
7. Minuman Manis dan Bersoda
Teh manis, soda, minuman energi, dan boba mengandung gula tinggi, zat aditif, dan kadang kafein tinggi yang dapat mengganggu keseimbangan hormonal dan pencernaan.
Dampaknya bagi kulit:
- Gula tinggi = insulin melonjak → kulit lebih berminyak
- Pengawet dan pewarna bisa memicu reaksi inflamasi pada kulit sensitif
- Kafein berlebih bisa mengurangi kualitas tidur → memperburuk jerawat
Alternatif:
- Minum air putih 2 liter sehari
- Coba infused water (mentimun, lemon, mint) atau teh herbal
Apa Kata Ilmu Tentang Makanan & Jerawat?
- Penelitian 2020 (Journal of the American Academy of Dermatology) menunjukkan konsumsi tinggi produk susu dan makanan tinggi GI (glycemic index) berhubungan dengan peningkatan jerawat.
- Jerawat adalah kondisi inflamasi, dan makanan tinggi gula, lemak trans, dan hormon bisa memicu atau memperparah peradangan tersebut.
Jerawat memang bisa dipengaruhi banyak faktor, termasuk genetik, hormon, stres, dan gaya hidup. Tapi pola makan sehari-hari adalah salah satu kunci utama yang bisa kamu kontrol.
Dengan mengenali 7 makanan yang berpotensi memicu jerawat – seperti susu, gula, gorengan, dan karbohidrat olahan – kamu bisa membuat perubahan kecil yang punya dampak besar untuk kulitmu.
Ingat: Nggak harus langsung pantang semuanya. Cukup perhatikan respons tubuhmu dan seimbangkan dengan makanan yang baik untuk kulit.
Karena perawatan terbaik nggak hanya datang dari skincare, tapi juga dari isi piringmu.